Devenisi
komposisi penduduk.
v Komposisi penduduk adalah pengelompokan
penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan
pengelompokan tersebut. Contoh pengelompokan penduduk, antara lain adalah
berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, bahasa, mata pencaharian, pendidikan,
tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan
dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan kebijaksanaan dalam
pelaksanaan pembangunan.
1.
Berdasarkan Ciri-Ciri Sosial
A. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
A. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi
penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu
pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
Status pendidikan penduduk dapat diukur dan
tingkat partisipasi sekolah penduduk usai sekolah, serta angka putus sekolah.
Partisipasi sekolah erat kaitannya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan angka putus sekolah dapat disebabkan karena masalah perekonomian masyarakat yang kurang mendukung disamping faktor lain seperti kurangnya sarana pendidikan, atau kurangnya kemauan untuk sekolah
Partisipasi sekolah erat kaitannya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan angka putus sekolah dapat disebabkan karena masalah perekonomian masyarakat yang kurang mendukung disamping faktor lain seperti kurangnya sarana pendidikan, atau kurangnya kemauan untuk sekolah
B.
Berdasarkan Status Perkawinan
Perkawinan bukan merupakan komponen yang langsung
mempengaruhi pertumbuhan penduduk akan tetapi mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap fertilitas, karena dengan adanya perkawinan dapat meningkatkan
angka kelahiran. Sebaliknya perceraian adalah merupakan penghambat tingkat
fertilitas karena dapat menurunkan angka kelahiran. Di Indonesia status
perkawinan (kawin) masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan status
perceraian
Dikelompokkan menjadi
a.
Kawin
b.
belum kawin
c.
cerai
d.
duda/janda
2.
Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi
•
Meliputi : lapangan pekerjaan,
: jenis pekerjaan,
: status pekerjaan.
•
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan
perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu
negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
3.
Berdasarkan Tempat Tinggal
Dikelompokkan menjadi :
a.
Penduduk yang tinggal di pedesaan
b.
Penduduk yang tinggal di perkotaan
Dengan
mengetahui jumlah penduduk yang tinggal di suatu daerah tertentu akan dapat
ditentukan jumlah fasilitas dan sarana fisik lainnya.
4.
Berdasakan Umur dan Jenis Kelamin
•
Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan menurut umur
tunggal (single age group) atau umur lima tahunan (five years age
group) (Tabel). Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan analisis.
Jenis kelamin: laki dan perempuan.
•
Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
7-12 tahun : usia
SD
13-15 tahun : usia
SLTP,
16-18 tahun : usia SLTA, dan
19-24 dan 25+ : usia
perguruan tinggi
Dari tabel
dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok umur 10-14 tahun mempunyai
jumlah terbanyak, sedangkan jumlah paling sedikit yaitu kelompok umur 75+ ada
kecenderungan bahwa kelompok umur makin tua maka makin sedikit jumlahnya.
PIRAMIDA PENDUDUK
PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk ada 3 macam yaitu :
RASIO JENIS
KELAMIN
v Rasio Jenis
Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan
perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
ü Ada tiga
pengelompokan penduduk berkenaan dengan kaitan antara struktur umur dan
kemampuan berproduksi secara ekonomi,
yaitu:
ü Kelompok
penduduk usia muda,
yaitu
mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14 tahun),
ü Kelompok
penduduk usia produktif, yaitu penduduk umur 15-64 tahun, dan
ü Kelompok
penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).
ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN
•
Angka beban ketergantungan merupakan perbandingan
antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia non produktif. Penduduk
usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia di mana ia dapat
berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu antara usia 15-64
tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok usia di mana ia
tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu kelompok
usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung oleh
mereka yang berada pada kelompok usia produktif.
ANGKA HARAPAN
HIDUP
Angka harapan hidup (life expectancy) pada suatu wilayah adalah
perkiraan sampai berapa lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan
hidup. Angka harapan hidup yang digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu
lahir (life expectancy at birth) dan dinyatakan dengan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar