Powered By Blogger

Senin, 16 Mei 2011

Komposisi penduduk Indonesia

Devenisi komposisi penduduk.
v     Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan pengelompokan tersebut. Contoh pengelompokan penduduk, antara lain adalah berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, bahasa, mata pencaharian, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
1.     Berdasarkan Ciri-Ciri Sosial 
A.    Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
Status pendidikan penduduk dapat diukur dan tingkat partisipasi sekolah penduduk usai sekolah, serta angka putus sekolah.
Partisipasi sekolah erat kaitannya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan angka putus sekolah dapat disebabkan karena masalah perekonomian masyarakat yang kurang mendukung disamping faktor lain seperti kurangnya sarana pendidikan, atau kurangnya kemauan untuk sekolah
B.     Berdasarkan Status Perkawinan
Perkawinan bukan merupakan komponen yang langsung mempengaruhi pertumbuhan penduduk akan tetapi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap fertilitas, karena dengan adanya perkawinan dapat meningkatkan angka kelahiran. Sebaliknya perceraian adalah merupakan penghambat tingkat fertilitas karena dapat menurunkan angka kelahiran. Di Indonesia status perkawinan (kawin) masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan status perceraian
Dikelompokkan menjadi
a.     Kawin
b.     belum kawin
c.      cerai
d.     duda/janda

2.     Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi
      Meliputi : lapangan pekerjaan,
: jenis pekerjaan,
: status pekerjaan.
      Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
3.     Berdasarkan Tempat Tinggal
     Dikelompokkan menjadi :
a.     Penduduk yang tinggal di pedesaan
b.     Penduduk yang tinggal di perkotaan
Dengan mengetahui jumlah penduduk yang tinggal di suatu daerah tertentu akan dapat ditentukan jumlah fasilitas dan sarana fisik lainnya.
4.     Berdasakan Umur dan Jenis Kelamin
      Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan menurut umur tunggal (single age group) atau umur lima tahunan (five years age group) (Tabel). Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan analisis. Jenis kelamin: laki dan perempuan.
      Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
                  7-12 tahun               :           usia SD
                  13-15 tahun            :           usia SLTP,    
                  16-18 tahun            :           usia  SLTA, dan
                  19-24 dan 25+        :           usia perguruan tinggi


Perhatikan tabel berikut

    Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok umur 10-14 tahun mempunyai jumlah terbanyak, sedangkan jumlah paling sedikit yaitu kelompok umur 75+ ada kecenderungan bahwa kelompok umur makin tua maka makin sedikit jumlahnya. 
PIRAMIDA  PENDUDUK
Piramida penduduk ada 3 macam yaitu :

RASIO JENIS KELAMIN
v Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
ü Ada tiga pengelompokan penduduk berkenaan dengan kaitan antara struktur umur dan kemampuan berproduksi secara ekonomi,  yaitu:
ü Kelompok penduduk usia muda,
            yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14 tahun),
ü Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk umur  15-64 tahun, dan
ü Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).


ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN

      Angka beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia di mana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu antara usia 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok usia di mana ia tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu kelompok usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung oleh mereka yang berada pada kelompok usia produktif.

ANGKA HARAPAN HIDUP
Angka harapan hidup (life expectancy) pada suatu wilayah adalah perkiraan sampai berapa lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan hidup. Angka harapan hidup yang digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu lahir (life expectancy at birth) dan dinyatakan dengan tahun.


LIHAT TABEL BERIKUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar